PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana menjual seluruh saham yang dimiliki di PT Adaro Andalan Indonesia (AAI).
Melansir Bisnis Indonesia, AAI merupakan anak usaha ADRO yang memiliki saham pada beberapa perusahaan pertambangan batu bara termal, di antaranya PT Adaro Indonesia, PT Paramitha Cipta Sarana, PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai.
Batu bara yang dihasilkan perusahaan tersebut merupakan jenis termal yang diklaim berkalori menengah dengan kadar polutan rendah. AAI, di bawah kendali ADRO, juga memiliki saham pada dua perusahaan pertambangan batu bara termal yang saat ini sedang dikembangkan, yaitu PT Pari Coal dan PT Ratah Coal.
Cabang bisnis AAI cukup berkembang. Perusahaan ini punya jasa logistik dan bisnis-bisnis pendukung melalui perusahaan anaknya yang bergerak di bisnis pertanahan, air, investasi, dan ketenagalistrikan.
“Perseroan berencana untuk memisahkan bisnis pilar pertambangan dan juga beberapa bisnis pendukung di bawah AAI dengan pilar bisnis Adaro Minerals dan Adaro Green demi mempertahankan sinergi yang solid dari integrasi bisnis-bisnis yang termasuk dalam sektor-sektor industri dengan keterkaitan yang lebih erat,” tulis manajemen Adaro dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Bisnis Indonesia pada Kamis (12/9/2024).
Wacana itu tampaknya memberikan sentimen positif terhadap pergerakan saham ADRO.
Melansir data Investing.com, harga saham ADRO ditutup sebesar Rp3.850 per lembar saham pada Kamis (12/9/2024).
Angka ini menguat 330 poin atau 9,38% dari penutupan perdagangan Rabu (11/9/2024) yang sebesar Rpp3.520 per lembar saham.
Saham ADRO bergerak cenderung hijau pekan ini. Namun dibandingkan dengan pekan lalu 3-6 September 2024, ADRO lebih sering mengalami penurunan harga saham, seperti terlihat pada grafik.
Adapun harga pada pekan lalu berada pada rentang Rp3.400-Rp3.600 per lembar.
Nilai saham hari ini juga jadi yang tertinggi sejak awal tahun kalender (year-to-date) 2024. Tercatat pada 2 Januari 2024 nilai sahamnya hanya Rp2.490 per lembar.
Sementara harga terendah terbukukan sebesar Rp2.340 per lembar pada perdagangan 24 Januari 2024.
(Baca juga: Laba Adaro Minus 10,87% per Juni 2024, Imbas Harga Batu Bara Anjlok)