PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp9,54 triliun hingga kuartal III 2023. Kerugian ini menyusut 53,05% secara tahunan (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp20,32 triliun pada kuartal III 2022.
Terpangkasnya kerugian tersebut lantaran GOTO berhasil menekan sejumlah beban operasionalnya. Beban itu di antaranya iklan dan pemasaran yang menyusut hingga 53,51% menjadi Rp1,52 trilun, dibanding September 2022 lalu yang sebesar Rp3,27 triliun.
Selain itu, beban gaji dan imbalan karyawan juga mengalami penurunan 5,81% menjadi Rp4,21 triliun dibanding periode September 2022 lalu yang sebesar Rp4,47 triliun.
Lalu, beban penjualan dan pemasaran juga menurun hingga 57,23% (yoy) menjadi Rp4,82 triliun, dari sebelumnya Rp11,27 triliun.
Penurunan rugi bersih juga seiring dengan pendapatan bersih GOTO yang naik sekitar 32% hingga kuartal III 2023 yaitu menjadi Rp10,51 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,96 triliun.
Pendapatan bersih terbesar GOTO berasal dari imbalan jasa (komisi) yang naik cukup signifikan hingga 42,56% (yoy) pada kuartal III-2023 dari Rp6,23 triliun menjadi Rp4,37 triliun.
Kemudian, kontribusi pendapatan lainnya seperti pendapatan imbalan iklan turun 6,4% (yoy) menjadi Rp1,61 triliun, sedangkan imbalan jasa pengiriman naik 52,92% (yoy) menjadi Rp1,49 miliar.
Lalu, pendapatan tambahan dari segmen pendapatan lain-lain senilai Rp1,16 triliun, naik 30,43% dari kuartal III-2022 yang sebesar Rp894,08 miliar.
(Baca: Harga Saham GOTO Anjlok, Siapa Saja Pemegang Sahamnya?)