Dana asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia terus berkurang sejak awal tahun sampai pekan ketiga Oktober 2022.
Menurut data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), pada 3 Januari 2022 nilai total kepemilikan asing/non-residen dalam SBN rupiah yang dapat diperdagangkan masih sebesar Rp893,6 triliun.
Namun, sejak penghujung Februari 2022, tepat setelah Rusia menginvasi Ukraina, tren kepemilikan asing di pasar SBN terus menurun hingga nilai totalnya menjadi Rp717,30 triliun per 20 Oktober 2022.
Jumlah tersebut sudah berkurang sekitar Rp176,3 triliun atau menurun 19,7% dibanding posisi awal tahun (year-to-date/ytd).
Jika dilihat proporsinya, dana asing di pasar SBN kini hanya mencapai sekitar 14%, turun dibanding awal Januari 2022 yang masih di kisaran 19%.
Di tengah situasi ini Bank Indonesia terus berupaya menarik kembali investor asing ke pasar SBN, salah satunya dengan menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).
"(Bank Indonesia) melanjutkan penjualan/pembelian SBN di pasar sekunder untuk memperkuat transmisi kenaikan BI7DRR dalam meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN bagi masuknya investor portofolio asing guna memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah," papar BI dalam siaran persnya, Kamis (20/10/2022).
(Baca: Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp. 15,597 Ribu per Dolar AS 21 Oktober 2022)