Harga nikel dunia sempat naik 4 bulan berturut-turut sejak Februari sampai Mei 2024. Namun, setelah itu harganya kembali melemah.
Menurut data Bank Dunia, pada Juni 2024 rata-rata harga nikel kadar minimal 99,8% di London Metal Exchange (LME) mencapai US$17.498/ton.
Harga itu turun 10,7% dibanding Mei 2024 (month-on-month), dan lebih rendah 17,6% dibanding Juni tahun lalu (year-on-year).
Secara umum Bank Dunia memprediksi harga nikel sepanjang tahun ini akan berfluktuasi hingga rata-ratanya US$17.000/ton.
Angka tersebut turun 21% dibanding rata-rata harga tahun 2023 yang mencapai US$21.521 per ton.
Menurut Bank Dunia, penurunan harga nikel salah satunya dipengaruhi oleh kenaikan pasokan.
"Produksi nikel global diperkirakan meningkat pada 2024, meskipun ada beberapa tambang yang ditutup sebagai respons terhadap penurunan harga nikel terus-menerus, yang harganya sudah turun hampir 40 persen sejak 2022," kata Bank Dunia dalam laporan Commodity Markets Outlook edisi April 2024.
"Peningkatan produksi nikel sebagian besar berasal dari Indonesia, serta mencerminkan lonjakan investasi smelter yang mayoritas berasal dari China," lanjutnya.
(Baca: Baterai LFP Makin Gerus Pasar Baterai Nikel pada 2023)