PT Bank Central Asia Tbk atau BCA kembali melanjutkan kinerja keuangan yang solid untuk tiga bulan pertama 2022 atau kuartal I. Tercatat, BCA mengantongi laba bersih Rp8,06 triliun pada kuartal I 2022 atau tumbuh 14,5 secara tahunan (yoy).
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih BCA mencapai Rp7,04 triliun. Sementara, pendapatan bunga dan syariah BCA sebesar Rp16,4 triliun. Angka itu turun tipis 0,8% dari Rp16,52 triliun pada kuartal I 2021.
Peningkatan laba bersih didukung oleh peningkatan aktivitas kredit, transaksi, dan CASA. Kredit naik secara total 8,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Semua segmen kredit mencatatkan pertumbuhan. Kredit korporasi meningkat 9,2% menjadi Rp286,9 triliun dan kredit komersial dan UKM naik 8,2% menjadi Rp188,8 triliun.
Selanjutnya, segmen KPR tumbuh 9,8% menjadi Rp98,2 triliun dan kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 3,6% menjadi Rp41,6 triliun.
Rasio pinjaman berisiko (loan at risk/LAR) tercatat turun menjadi 13,8% pada kuartal I 2022 dari 19,4% pada kuartal I 2021. Sementara, rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) tetap sebesar 2,3%.
(Baca: Survei BI: Banyak Perusahaan Butuh Biaya, tapi Tidak Pinjam ke Bank)