Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Selasa (14/5/2024) pukul 09.12 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 11 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 800 meter di atas puncak (2.223 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna putih, kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi Gunung Ili Lewotolok masih berlangsung saat laporan ini dibuat.
(Baca: Update: 41 Orang Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 14 Mei 2024 pukul 00.00-06.00 WITA menunjukkan terjadi 14 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 29,6-35,8 milimeter dan lama gempa 83-155 detik.
Kemudian, 74 kali gempa hembusan dengan amplitudo 8,6-27,6 milimeter dan lama gempa 42-198 detik serta 2 kali tremor non-harmonik dengan amplitudo 13,9-22,6 milimeter dan lama gempa 371-459 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 691 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (241 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 62 kali.
(Baca: Ada 39 Bencana di Indonesia Awal Maret 2024, Mayoritas Banjir)