Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, proporsi pekerja lanjut usia (lansia) di Indonesia mencapai 52,55% dari total angkatan kerja 2022. Jumlahnya meningkat 3,09 poin persen dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar 49,46%.
"Beberapa alasan yang melatarbelakangi pekerja lanjut usia untuk tetap bekerja, salah satunya adalah ketidakmampuan segi ekonomi," tulis BPS dalam laporannya.
Berdasarkan wilayahnya, Nusa Tenggara Timur (NTT) jadi provinsi dengan persentase penduduk lansia bekerja tertinggi nasional, yaitu mencapai 66,53% pada 2022.
"Angka ini menunjukkan bahwa lebih dari 60% penduduk lanjut usia dari NTT berada di pasar tenaga kerja," kata BPS.
BPS menyebut, tingginya angka pekerja lansia di NTT karena menurunnya persentase rumah tangga yang memiliki atau menerima jaminan hari tua sebesar 1,73% dari tahun sebelumnya (yoy).
Berikutnya, disusul oleh Papua dengan proporsi penduduk lansia bekerja sebesar 61,70% dan Lampung sebanyak 58,05%.
Adapun provinsi dengan persentasi pekerja lansia terendah nasional dihuni oleh DKI Jakarta, yaitu hanya 38,32% pada tahun lalu.
"Rendahnya angka lansia bekerja di Provinsi DKI Jakarta tidak terlepas dari banyaknya panti sosial untuk penduduk lanjut usia. Sehingga para lansia tidak memiliki urgensitas untuk kembali bekerja," papar BPS.
Berikut daftar lengkap 10 provinsi dengan proporsi pekerja lansia terbanyak nasional pada 2022:
- NTT: 66,53%
- Papua: 61,70%
- Lampung: 58,05%
- Jawa Timur: 57,51%
- D,I Yogyakarta: 57,39%
- Sulawesi Tengah: 57,35%
- Bengkulu: 56,73%
- Gorontalo: 56,61%
- Papua Barat: 56,55%
- Sulawesi Tenggara: 56,44%
(Baca juga: Pekerja Muda Lebih Banyak Pindah Kerja Karena Faktor Internal pada 2022)