Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta melaporkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) provinsi tersebut mencapai 6,03% per Februari 2024.
Berdasarkan jenis kelamin terdiri atas 6,13% TPT laki-laki dan 5,88% TPT perempuan.
TPT Februari 2024 sudah mengalami penurunan hingga 1,54 poin persen dibanding 2023 yang sebesar 7,57%. Rinciannya, 8,36% laki-laki dan 6,31% perempuan.
Sebenarnya TPT di Jakarta persisten turun sejak Februari 2021. Diketahui, pandemi Covid-19 pada 2020-2021 membuat aktivitas perekonomian dibatasi untuk memutus rantai penularan virus, sehingga tak sedikit pabrik atau perusahaan tutup dan melakukan pemecatan massal.
(Baca juga: Daftar Provinsi dengan Peningkatan PHK sampai Agustus 2024)
Pada Februari 2021, TPT DKI Jakarta cukup tinggi, yakni 8,51%. Angka tersebut terdiri atas 8,98% laki-laki dan 7,75% perempuan.
TPT mengukur persentase pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. TPT yang tinggi menunjukkan bahwa terdapat banyak angkatan kerja yang tidak terserap pada pasar kerja.
Secara angka riil, ada 327,59 ribu orang yang menganggur di DKI Jakarta pada Februari 2024. Angkanya sudah turun 20,21% dari Februari 2023 yang sebesar 397,62 ribu orang.
Adapun orang yang bekerja sebanyak 5,1 juta pada Februari 2024. Naik 8,11% dari Februari 2023 yang sebesar 4,85 juta orang.
(Baca juga: Ini Jumlah Pekerja hingga Pengangguran yang Memadati DKI Jakarta 2021-2022)