Liquified petroleum gas (LPG) adalah bahan bakar utama yang digunakan masyarakat Indonesia untuk memasak.
Namun, Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan LPG secara mandiri.
(Baca: 86% Rumah Tangga Indonesia Memasak Pakai LPG)
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada 2023 volume produksi LPG Indonesia hanya 1,98 juta ton, sedangkan konsumsinya 8,7 juta ton.
Untuk menutup defisit pasokan tersebut, pada 2023 Indonesia mengimpor LPG 6,95 juta ton, setara hampir 80% dari total kebutuhan nasional.
Kondisi ini bukan baru-baru saja terjadi. Produksi LPG Indonesia tercatat selalu lebih rendah dari kebutuhan konsumsi setidaknya sejak 2013.
Dalam sepuluh tahun terakhir kesenjangan volume produksi dan konsumsi LPG nasional juga kian melebar, dan terus ditambal melalui peningkatan impor seperti terlihat pada grafik di atas.
(Baca: Indonesia Makin Banyak Impor LPG, Capai Rekor pada 2023)