Perusahaan gas Rusia, Gazprom, dilaporkan masih mengalirkan gas ke wilayah Eropa sesuai kontrak pembelian. Padahal, Presiden Vladimir Putin sebelumnya mengancam akan menghentikan aliran gas jika permintaan untuk membayar dengan rubel tidak dilakukan.
Gazprom tercatat sebagai perusahaan minyak dan gas alam terbesar di Rusia dengan pendapatan mencapai lebih dari Rp1.600 triliun. Melansir dari Investopedia, berikut ini deretan 6 perusahaan minyak dan gas alam dengan pendapatan terbesar di Rusia pada 2022.
- Gazprom – US$117,4 miliar (Rp1.684,87 triliun)
- Rosneft – US$111,1 miliar (Rp1.594,7 triliun)
- Lukoil – US$106,4 miliar (Rp1.527 triliun)
- Gazprom Neft – US$40,6 miliar (Rp582,67 triliun)
- Surgutneftegas – US$19,1 miliar (Rp274,1 triliun)
- Novatek – US$15,7 miliar (Rp225,3 triliun)
Gazprom adalah perusahaan energi multinasional milik pemerintah Rusia yang berkantor pusat di Lakhta Center, Saint Petersburg. Gazprom telah terintegrasi dan aktif di semua sektor industri gas Rusia, termasuk eksplorasi dan produksi, pemurnian, transportasi, distribusi, pemasaran, dan pembangkitan listrik.
Gazprom juga merupakan produsen minyak bumi melalui anak usahanya, yakni Gazprom Neft, yang memproduksi sekitar 41 juta ton minyak dari cadangan sebesar 2 miliar ton. Perusahaan ini memiliki anak usaha di sejumlah sektor industri, termasuk keuangan, media, aviasi, dsb.
(Baca Selengkapnya: Akibat Pemblokiran Akses Internet, Rusia Telan Kerugian Ekonomi Miliaran Rupiah)