Perusahaan Listrik Negara (PLN) memproyeksikan kapasitas pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT) dapat mencapai 106.354 gigawatt hours (GWh) pada 2030.
PLN memproyeksikan tenaga air akan menjadi kontributor terbesar dengan kapasitas 42.516 GWh, diikuti panas bumi dengan kapasitas 36.485 GWh.
Setelah itu ada biomassa dengan proyeksi kapasitas sebesar 16.132 GWh. Pembangkitan listrik biomassa dapat berasal dari berbagai macam sumber seperti buangan peternakan, limbah pabrik tapioka, limbah pabrik kertas, dan buangan pabrik kelapa sawit.
Kemudian tenaga surya diproyeksikan dapat menghasilkan 6.135 GWh. Kapasitas listrik dari tenaga bayu (angin) diproyeksikan mencapai 2.181 GWh, sedangkan listrik dari sampah diproyeksikan mencapai 1.596 GWh.
Dalam strategi karbon rendah (low carbon) di Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021 - 2030 PLN, persentase batu bara dalam bauran energi Indonesia diproyeksikan berkurang dari 66,98% pada 2021 menjadi 59,37% pada 2030.