Perekonomian Kalimantan Selatan (Kalsel) tumbuh 4,82% menjadi Rp 34,87 triliun pada kuartal III 2021 dibanding kuartal III-2020 (year on year/yoy) menurut besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2010.
Sementara, menurut besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku, pertumbuhan ekonomi Kalsel mencapai Rp 49,84 triliun pada kuartal III 2021.
Naiknya harga-harga komoditas di pasar internasional seperti batu bara, sawit, serta karet di berkontribusi terhadap tumbuhnya ekspor Kalsel pada kuartal ketiga tahun ini. Selain itu, di Kalsel juga sedang terjadi puncak panen padi turut menopang PDRB provinsi tersebut.
Dari sisi lapangan usaha, tumbuhnya PDRB sektor pertambangan 5,4% (yoy), industri pengolahan 3,23% (yoy), serta sektor pertanian sebesar 0,71% (yoy) menjadi pemicu tumbuhnya perekonomian Kalsel pada kuartal ketiga tahun ini.
Dari sisi pengeluaran, tumbuhnya komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,05% (yoy), komponen pembentukan modal tetal bruto (PMTB) sebesar 1,47% (yoy), serta komponen ekspor barang dan jasa 23,64% (yoy) menjadi pemantik perekonomian Kalsel sepanjang Juli-September 2021.
Perekonomian Kalsel sempat mengalami kontraksi selama 4 kuartal secara beruntun mulai kuartal II 2020 hingga kuartal I 2021. Diberlakukannya pembatasan kegiatan sosial masyarakat guna meredam penularan virus corona membuat PDRB Kalsel bahkan sempat mengalami kontraksi 4,93% pada kuartal III 2020. Dalam satu dekade, perekonomian Kalsel sempat mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 7,79% (yoy) pada kuartal IV-2021.
(Baca: Ekonomi Kalimantan Timur Tumbuh 4,51% Pada Kuartal III 2021)