Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Rote Ndao, pada 2023 tercatat Rp3746,67 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 2,71% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp3517,01 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 0,21%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 150,22 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp24.890 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 444.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp1,85 jutajuta. PDRB ini tumbuh 2,41%.
Di urutan kedua adalah sektor jasa pendidikan tumbuh 2,25% menjadi Rp448,2 ribujuta, kemudian sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 0,01% menjadi Rp435,71 ribujuta.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah konstruksi dengan PDRB Rp176,7 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Rote Ndao pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Rote Ndao ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 47,79%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor jasa pendidikan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Jasa Perusahaan.