Bali tengah menjadi sorotan dunia seiring pelaksanaan Konfrensi Tingkat Tinggi G20. Para pemimpin negara-negara besar seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri India Narendra Modi, serta Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak hadir dalam acara di Pulau Dewata itu.
Pelaksanaan puncak KTT G20 tersebut diharapkan mampu menjadi momentum kebangkitan perekonomian Bali yang sempat mengalami kontraksi hebat di saat terjadi pandemi Covid. Seperti diketahui, ekonomi di Pulau Dewata ini sangat tergantung dari industri pariwisata.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik regional bruto Bali yang diukur menurut besaran atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp62,5 triliun pada pada triwulan III 2022.
Dari nilai tersebut, sebesar Rp11,53 triliun (18,43%) PDRB Bali berasal dari sektor penyediaan akomodasi makan dan minum. Kontribusi ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya.
Sektor yang berkontribusi terbesar berikutnya adalah pertanian, yakni mencapai Rp9,26 triliun (14,81%). Diikuti sektor konstruksi sebesar Rp6,99 triliun (11,18%), serta perdagangan besar dan eceran Rp5,84 triliun (9,28%).
Sedangkan sektor yang berkontribusi paling kecil terhadap perekonomian Bali adalah pengadaan air, pengelolaan limbah, yakni hanya Rp121,94 miliar (0,19%). Setelahnya ada sektor pengadaan listrik dan gas Rp143,59 miliar (0,23%), serta pertambangan dan penggalian Rp584,49 miliar (0,93%).
Sektor transportasi dan penyediaan akomodasi mencatat pertumbuhan tahunan tertinggi pada triwulan III 2022. Sedangkan sektor jasa pendidikan, informasi dan komunikasi, serta administrasi pemerintahan mengalami kontraksi.
(Baca: KTT G20 Diharapkan Jadi Momentum Kebangkitan Ekonomi Bali)
Berikut ini rincian pertumbuhan tahunan PDRB Bali menurut sektor:
- Transportasi dan Pergudangan: 35,37% (yoy)
- Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum: 25,69 (yoy)
- Pengadaan Listrik dan Gas: 22,46 (yoy)
- Jasa Perusahaan: 13,89 (yoy)
- Jasa lainnya: 13,55 (yoy)
- Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang: 11,5 (yoy)
- Jasa Keuangan dan Asuransi: 9,64 (yoy)
- Perdagangan Besar dan Eceran: 8,2 (yoy)
- Total PDRB: 8,09 (yoy)
- Konstruksi: 7,63 (yoy)
- Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan: 2,44 (yoy)
- Real Estat: 2,21 (yoy)
- Pertambangan dan Penggalian: 2,18 (yoy)
- Industri Pengolahan: 2,01 (yoy)
- Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial: 1,65 (yoy)
- Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib: -0,18 (yoy)
- Informasi dan Komunikasi: -0,77 (yoy)
- Jasa Pendidikan: -4,75 (yoy)