Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Blitar, pada 2023 mencapai Rp44,89 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,45% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp41,38 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 2,29%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 1,24 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp35.810 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 339.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp13,8 triliun. PDRB ini tumbuh 1,68%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 6,1% menjadi Rp8,59 triliun, sektor industri pengolahan tumbuh 5,35% menjadi Rp6,68 triliun.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah informasi dan komunikasi dengan PDRB Rp2,63 triliun.
Distribusi PDRB di Kabupaten Blitar pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Blitar ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 26,79%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.