Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Batang Hari, pada 2023 tercatat Rp25,45 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 3,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp24,3 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 0,43%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 308,75 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp81.380 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 102.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp10,34 triliun. PDRB ini tumbuh 5,53%.
Kemudian sektor pertambangan dan penggalian pertumbuhan negatif -1,75% menjadi Rp4,86 triliun, sektor industri pengolahan tumbuh 5,72% menjadi Rp2,4 triliun.
Terakhir, PDRB di Kabupaten Batang Hari, untuk urutan lima besar adalah konstruksi dengan nilai Rp1,24 triliun. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 4,33% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp1,15 triliun.
Distribusi PDRB di Kabupaten Batang Hari pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Batang Hari ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 36,27%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.