Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Pemalang, pada 2023 mencapai Rp32,36 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp29,92 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 0,61%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 1,57 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp21.240 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 465.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Pemalang merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2023 lalu dengan nilai mencapai Rp8,39 triliun. PDRB ini pertumbuhan negatif -0% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp7,95 triliun.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor industri pengolahan tumbuh 4,51% menjadi Rp7,24 triliun, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 4,64% menjadi Rp4,97 triliun.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa pendidikan dengan PDRB Rp1,72 triliun.
Distribusi PDRB di Kabupaten Pemalang pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Pemalang ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 22,86%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Real Estate,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.