Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Lombok Barat, pada 2023 tercatat Rp18,12 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,03% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp16,56 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 7,03%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 737,65 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp24.040 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 452.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp3,83 triliun. Nominal ini tumbuh 1,31%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 6,6% menjadi Rp2,49 triliun, PDRB sektor transportasi dan pergudangan yang kali ini diurutan ketiga tumbuh 7,56% menjadi Rp2,09 triliun.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah pertambangan dan penggalian dengan PDRB Rp1,15 triliun.
Distribusi PDRB di Kabupaten Lombok Barat pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Lombok Barat ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 20,4%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor pertambangan dan penggalian.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Jasa Perusahaan.