Perusahaan asal Amerika Serikat, Lockheed Martin, berhasil menjual senjata senilai US$ 53,2 miliar sepanjang 2019. Jumlah itu menjadi yang tertinggi di dunia, jauh melampaui Boeing (US$ 33,6 miliar) dan Northrop Grumman (US$ 29,2 miliar).
Adapun, Lockheed Martin selalu memimpin nilai penjualan senjata dalam lima tahun terakhir. Nilainya pun terus mengalami peningkatan, dari hanya sekitar US$ 36 miliar pada 2014 dan 2015.
Dua perusahaan AS lainnya pun mencatatkan nilai penjualan senjata yang tinggi pada periode yang sama. Mereka adalah Raytheon dengan US$ 25,3 miliar dan General Dynamics US$ 24,5 miliar.
Kemudian, AVIC dari Tiongkok dan BAE Systems dari Inggris masing-masing menjual senjata di kisaran US$ 22 miliar. Jumlah itu diikuti oleh CETC dengan US$ 15,1 miliar, NORINCO Group US$ 14,5 miliar, dan L3Harries Technologies US$ 13,9 miliar.
(Baca: Nilai Impor Senjata Indonesia Naik 24,4% pada 2020)
Sementara itu, nilai penjualan senjata secara global mencapai US$ 360,9 miliar. Total penjualan tersebut berasal dari 25 perusahaan senjata pada 2019. Nilai itu meningkat 8,7% dibandingkan tahun sebelumny yang sebesar US$ 332 miliar.