Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada Februari 2023 mencapai 5,47% (year-on-year/yoy). Adapun Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,16.
Inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 7,88% dengan IHK sebesar 120,04 dan terendah terjadi di Waingapu sebesar 3,57% dengan IHK sebesar 112,74.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," tulis BPS dalam laporannya.
Kelompok pengeluaran dengan inflasi tertinggi urutan pertama adalah transportasi, sebesar 13,59% (yoy). Kelompok ini memberikan andil inflasi nasional sebesar 1,63%.
Kedua, makanan minuman (mamin) dan tembakau sebesar 7,23%. Namun andil inflasi nasional kelompok ini lebih besar dari transportasi, yakni 1,87%.
Ketiga, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,63%. Kelompok ini menyumbang andil inflasi nasional sebesar 0,35%.
Adapun kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,20%.
BPS menyebut, inflasi month to month (m-to-m) Februari 2023 sebesar 0,16% dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Februari 2023 sebesar 0,50%.
Tingkat inflasi komponen inti Februari 2023 sebesar 3,09% (yoy), inflasi m-to-m sebesar 0,13%, dan inflasi y-to-d sebesar 0,47%.
Berikut inflasi (yoy) berdasarkan kelompok pengeluaran pada Februari 2023:
- Transportasi 13,59%
- Makanan, minuman dan tembakau 7,23%
- Perawatan pribadi dan jasa lainnya 5,63%
- Penyediaan makanan dan minuman/restoran 4,08%
- Perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 4,02%
- Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 3,43%
- Kesehatan 2,94%
- Pendidikan 2,76%
- Rekreasi, olahraga, dan budaya 2,6%
- Pakaian dan alas kaki 1,18%
- Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan -0,20%
(Baca juga: 10 Kota di Indonesia Catat Inflasi Makanan Tertinggi Per Maret 2022)