Defisit keseimbangan primer periode Januari-Juli 2019 membengkak Rp 25,1 triliun. Angka tersebut meningkat 445,7% dari periode yang sama tahun lalu yang minus Rp 4,6 triliun. Lonjakan defisit keseimbangan primer menunjukkan meningkatnya pinjaman pemerintah untuk membayar bunga utang yang telah jatuh tempo.
Padahal, selama Januari-Juli 2017 defisit keseimbangan primer turun sebesar 43,6% dari Rp 140,5 triliun pada Januari-Juli 2016 menjadi Rp 79,2 triliun. Adapun pada tahun selanjutnya, defisit keseimbangan primer juga kembali menurun hingga 94,19%. Sebagai informasi, defisit keseimbangan primer pada APBN 2019 ditargetkan sebesar Rp 20,1 triliun.
(Baca Databoks: Semester I 2019, Defisit APBN Melebar Jadi Rp 135,8 Triliun)