Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Banyumas, pada 2023 tercatat Rp68,75 triliun . PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp62,82 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,65%.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Banyuasin pada 2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 1,85 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp37.600 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 320.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor industri pengolahan menjadi unggulan.
Sektor industri pengolahan di Kabupaten Banyumas pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp17,88 triliun. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 5,53% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp16,06 triliun.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 5,81% menjadi Rp10,51 triliun kemudian diikuti oleh PDRB sektor konstruksi yang kali ini diurutan ketiga tumbuh 3,36% menjadi Rp9 triliun.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Bengkayang pada 2023)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Banyumas, untuk urutan lima besar adalah informasi dan komunikasi dengan nilai Rp3,54 triliun. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 10,3% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp3,2 triliun.
Distribusi PDRB di Kabupaten Banyumas pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Banyumas ini adalah sektor industri pengolahan dengan kontribusi mencapai 23,08%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.