Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian Jawa Tengah menurut besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) sebesar Rp1,42 kuadriliun sepanjang 2021.
Angka tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2020 dan juga merupakan yang terbesar dari tahun-tahun sebelumnya.
Jawa Tengah merupakan provinsi dengan perekonomian terbesar ke-4 di Indonesia pada 2021. Perekonomian Jawa Tengah berada di bawah DKI Jakarta yang memiliki PDRB sebesar Rp2,91 kuadriliun, Jawa Timur Rp2,45 kuadriliun, dan Jawa Barat Rp2,11 kuadriliun.
Jika diukur menurut besaran PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, ekonomi di provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Ganjar Pronowo tersebut tumbuh 3,23% pada 2021.
Capaian tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar 2,65%.
Namun, pertumbuhan pada 2021 masih lebih rendah dibandingkan dengan sebelum terjadinya pandemi Covid-19, yang sempat tumbuh sebesar 5,36% pada 2019.
Berikut ini lapangan usaha yang berkontribusi terbesar terhadap PDRB Jawa Tengah sepanjang 2021:
- Industri pengolahan berkontribusi sebesar 34,31%
- Pertanian 13,86%
- Perdagangan besar dan eceran 13,75%
- Konstruksi 11,12%
- Jasa pendidik 4,55%
Sedangkan sektor yang mencatat pertumbuhan terbesar di Jawa Tengah pada 2021 adalah:
- Konstruksi tumbuh 7,37%
- Pengadaan gas, listrik 5,95%
- Penyediaan akomodasi dan makan minum 5,92%
- Pengadaan air 5,87%
- Perdagangan besar dan eceran 5,8%.
(Baca: Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,69% pada 2021)