Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) sektor pertambangan dan penggalian atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp472,87 triliun pada kuartal I 2022.
Jika diukur menurut PDB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010, PDB sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 3,82% pada kuartal I 2022 dibanding kuartal I 2021 (year on year/yoy).
Industri bijih logam mencatat pertumbuhan terbesar di antara subsektor pertambangan dan penggalian, yaitu 25,78% (yoy) pada kuartal I tahun ini.
Kemudian subsektor galian lainnya tumbuh 4,79% (yoy), dan subsektor batu bara lignit tumbuh 3,64% (yoy).
Sedangkan subsektor pertambangan minyak, gas dan panas bumi mengalami kontraksi sebesar 6,26% (yoy) pada kuartal I 2022.
Berikut rincian besaran PDB sektor pertambangan dan penggalian dan subsektornya per kuartal I 2022:
1. Pertambangan & Penggalian: Rp472,87 triliun
- Batu bara dan Lignit: Rp215,06 triliun
- Minyak, Gas, dan Panas Bumi: Rp133,20 triliun
- Penggalian Lainnya: Rp65,67 triliun
- Bijih Logam: Rp58,94 triliun
(Baca: Pertambangan Batu Bara dan Lignit Tumbuh 6,6% pada 2021)