Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menargetkan nilai transaksi dari Hari Belanja Online Nasional alias Harbolnas 2022 bisa mencapai Rp27 triliun. Ajang belanja online yang berlangsung pada 10-12 Desember 2022 ini ditargetkan naik 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
“Tahun lalu (nilai transaksi) naik 40%. Kalau bisa, tahun ini naik 50%. Kalau naiknya 50% tahun ini maka bisa mencapai Rp27 triliun,” ujar Zulkifli dikutip dari Koran Tempo, Jumat (9/12/2022).
Zulkifli pun menargetkan nilai transaksi Harbolnas pada kategori produk lokal bisa mencapai Rp13 triliun. Nilai ini ditargetkan naik 50% dari capaian tahun lalu sebesar Rp8,5 triliun.
Nilai transaksi Harbolnas terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan data Nielsen Indonesia dan Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), nilai transaksi Harbolnas pada 2021 sebesar Rp18,1 triliun, naik dari periode 2020 sebesar Rp11,6 triliun.
Capaian tersebut juga jauh lebih besar dibanding sebelum pandemi Covid-19. Nilai transaksi Harbolnas pada 2019 sebesar Rp9,1 triliun, bahkan pada 2017 hanya Rp4,7 triliun.
Director of Nielsen Indonesia Rusdy Sumantri mengatakan, peningkatan transaksi Harbolnas pada 2021 disebabkan sejumlah faktor, salah satunya banyaknya pengguna internet di Indonesia. "Pengguna internet Indonesia naik luar biasa," ujar Rusdy dikutip dari Katadata.co.id, Rabu (29/12/2021).
Tak hanya itu, pandemi Covid-19 juga mempengaruhi popularitas Harbolnas tahun lalu. Menurut Rusdy, pandemi membuat masyarakat terbiasa berbelanja kebutuhan sehari-hari menggunakan e-commerce.
"Pandemi membuat perilaku konsumen berubah. E-commerce jadi salah satu opsi dan saluran ketika berbelanja," ujarnya.
(Baca: Survei: Shopee Jadi Platform E-commerce yang Paling Banyak Digunakan Saat Harbolnas)