Kontribusi Industri Tekstil dan Pakaian terhadap PDB Menurun 2010-2024

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi industri tekstil dan pakaian jadi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sempat mencapai 1,4% pada 2010.

Namun, setelah itu kontribusinya cenderung turun hingga menjadi 1,11% pada 2017.

Kemudian pada 2018-2019 kontribusi industri tekstil dan pakaian terhadap PDB sempat menguat. Tapi, angkanya turun lagi sejak 2020 saat terjadi pandemi Covid-19.

Sejak saat itu kontribusi industri ini pun makin lemah hingga konsisten di bawah 1% selama 2023-2024.

Jika dilihat tingkat pertumbuhannya, dalam sedekade terakhir kinerja industri tekstil dan pakaian Indonesia fluktuatif.

Beberapa tahun sebelum pandemi pertumbuhan industrinya sempat makin menguat. Namun, setelah pandemi sektor usaha ini lebih banyak mengalami pertumbuhan negatif, seperti terlihat pada grafik.

Pada 2024 nilai PDB harga berlaku industri tekstil dan pakaian jadi mencapai Rp218,2 triliun. Angka ini berkontribusi 0,99% terhadap PDB nasional.

Sedangkan berdasarkan perhitungan harga konstan, nilai PDB industri ini pada 2024 tumbuh 4,26% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Adapun industri tekstil dan pakaian kembali mengalami guncangan pada awal tahun ini, saat pabrik tekstil terbesar di Indonesia, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10.665 karyawan seiring penutupan perusahaan mulai 1 Maret 2025.

(Baca: Dinyatakan Pailit, Sritex Defisiensi Modal sejak 2021)