Menurut laporan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi di Indonesia periode Januari-September 2024 mencapai Rp1.261,43 triliun, tumbuh 19,78% dibanding Januari-September tahun lalu (year-on-year).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 51,88% investasi berupa penanaman modal asing (PMA) dan 48,12% penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Pada Januari-September 2024 aliran modal paling banyak masuk ke sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, yakni Rp178,08 triliun atau 14,11% dari total realisasi investasi nasional.
Berikutnya ada sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi yang mendulang investasi Rp147,25 triliun; pertambangan Rp132,53 triliun; perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp91,56 triliun; dan jasa lainnya Rp86,61 triliun.
Adapun aliran modal asing ke Indonesia pada Januari-September 2024 paling banyak berasal di Singapura, yaitu US$14,35 miliar.
Negara asal investor asing lainnya yang tergolong besar adalah Hong Kong US$6,06 miliar, China US$5,78 miliar, Amerika Serikat US$2,82 miliar, dan Malaysia US$2,72 miliar.
(Baca: Realisasi Investasi Hilirisasi di Indonesia Januari-September 2024)