Setoran Pajak Karyawan Naik pada 2022, Rekor Tertinggi Baru

Ekonomi & Makro

Premium

Adi Ahdiat 05/12/2023 16:20 WIB

URL telah disalin

Pendapatan Negara dari PPh Pasal 21/Pajak Karyawan (2004-2022)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Dapatkan lebih banyak konten Premium dan akses ke fitur-fitur khusus buat pelanggan.

Mulai dari

Rp50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Dapatkan akses instan ke artikel “Setoran Pajak Karyawan Naik pada 2022, Rekor Tertinggi Baru”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Pendapatan Negara dari PPh Pasal 21/Pajak Karyawan (2004-2022)

Nama Data	Pendapatan Negara dari PPh Pasal 21
2004	27,14 Triliun
2005	27,43 Triliun
2006	31,6 Triliun
2007	39,5 Triliun
2008	51,71 Triliun
2009	52,07 Triliun
2010	55,33 Triliun
2011	66,75 Triliun
2012	79,6 Triliun
2013	90,16 Triliun
2014	105,65 Triliun
2015	114,48 Triliun
2016	109,64 Triliun
2017	117,76 Triliun
2018	134,91 Triliun
2019	148,5 Triliun
2020	139,35 Triliun
2021	145,55 Triliun
2022	172,27 Triliun

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Pendapatan negara dari Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atau pajak karyawan mencapai Rp172 triliun pada 2022.

Setoran pajak tersebut meningkat sekitar 18% dibanding 2021 (year-on-year), sekaligus menjadi rekor tertinggi baru.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendefinisikan PPh Pasal 21 sebagai "pemotongan atas penghasilan yang dibayarkan kepada orang pribadi sehubungan dengan pekerjaan, jabatan, jasa, dan kegiatan".

Objek pajak dalam PPh Pasal 21 adalah penghasilan tetap bulanan yang diterima karyawan (seperti gaji dan tunjangan), serta penghasilan tidak tetap yang diterima karyawan, non-karyawan, dan peserta kegiatan (seperti honor kegiatan, honor narasumber, dan sebagainya).

Saat ini pemotongan PPh Pasal 21 menggunakan rumus: Penghasilan Kena Pajak (Penghasilan neto setahun - Penghasilan Tidak Kena Pajak) x tarif progresif.

Namun, mulai 2024 Kemenkeu akan menerapkan sistem perhitungan baru yang lebih sederhana.

"Insya Allah mulai Januari 2024 kami sudah menggunakan metodologi pemungutan PPH Pasal 21 dengan menggunakan tarif efektif rata-rata yang lebih mudah," kata Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu Suryo Utomo, dilansir Bisnis.com, Senin (27/11/2023).

"Sampai saat ini proses penyusunan dasar hukum untuk menetapkan tarif efektif rata-rata masih dalam proses," ujar Suryo.

(Baca: UMP Indonesia Naik Rp2,5 Juta dalam 20 Tahun)

Editor : Adi Ahdiat

Data Terkait

Model Mobil BYD yang Paling Laris di Pasar Global pada 2024

Esok Hari Kelembapan Udara di Agam 79-97

Waspada! Malam Ini Gunung Ibu Kembali Erupsi (Jumat, 28 Maret 2025)

13,44 Ribu Penduduk Nabire Berpendidikan Tinggi pada Desember 2024

Cuaca Esok Hari di Kota Makassar, Suhu 24-29 °C

23,52 Ribu Penduduk Manokwari Lulusan SMP pada Desember 2024

Data Stories Terkini

Esok Hari Kelembapan Udara di Agam 79-97 Demografi 28/03/2025, 22:19 WIB

Cuaca Esok Hari di Kota Makassar, Suhu 24-29 °C Demografi 28/03/2025, 21:41 WIB

Waspada! Malam Ini Gunung Ibu Kembali Erupsi (Jumat, 28 Maret 2025) Demografi 28/03/2025, 21:37 WIB

13,44 Ribu Penduduk Nabire Berpendidikan Tinggi pada Desember 2024 Demografi 28/03/2025, 21:28 WIB

Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas bukan Angkatan Kerja Periode 2013-2024 Keuangan 28/03/2025, 19:19 WIB

Nilai Ekspor Barang Barang dari Mineral Bukanligam Provinsi Kalimantan Selatan Desember 2024 Perdagangan 28/03/2025, 19:08 WIB

Data Populer

Lihat Semua

Setoran Pajak Karyawan Naik pada 2022, Rekor Tertinggi Baru

Tags

Data Terkait

Model Mobil BYD yang Paling Laris di Pasar Global pada 2024

Esok Hari Kelembapan Udara di Agam 79-97

Waspada! Malam Ini Gunung Ibu Kembali Erupsi (Jumat, 28 Maret 2025)

13,44 Ribu Penduduk Nabire Berpendidikan Tinggi pada Desember 2024

Cuaca Esok Hari di Kota Makassar, Suhu 24-29 °C

23,52 Ribu Penduduk Manokwari Lulusan SMP pada Desember 2024

Data Stories Terkini

Data Populer

Harga Tembaga Pagi Hari Diperdagangkan US$5,11 /Pon (Jumat, 28 Maret 2025)

Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp. 16.572,6 per Dolar AS (Jumat, 28 Maret 2025)

Harga Timah Naik Menjadi US$35.150 per Ton per Kamis, 27 Maret 2025

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$16.275 /Ton (Kamis, 27 Maret 2025)

Harga Gas Alam Dunia Naik Menuju Level US$3,95 /Mmbtu (Kamis, 27 Maret 2025)

Setoran Pajak Karyawan Naik pada 2022, Rekor Tertinggi Baru

Tags

Data Terkait

Model Mobil BYD yang Paling Laris di Pasar Global pada 2024

Esok Hari Kelembapan Udara di Agam 79-97

Waspada! Malam Ini Gunung Ibu Kembali Erupsi (Jumat, 28 Maret 2025)

13,44 Ribu Penduduk Nabire Berpendidikan Tinggi pada Desember 2024

Cuaca Esok Hari di Kota Makassar, Suhu 24-29 °C

23,52 Ribu Penduduk Manokwari Lulusan SMP pada Desember 2024

Data Stories Terkini

Topik Trending

Data Populer

Harga Tembaga Pagi Hari Diperdagangkan US$5,11 /Pon (Jumat, 28 Maret 2025)

Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp. 16.572,6 per Dolar AS (Jumat, 28 Maret 2025)

Harga Timah Naik Menjadi US$35.150 per Ton per Kamis, 27 Maret 2025

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$16.275 /Ton (Kamis, 27 Maret 2025)

Harga Gas Alam Dunia Naik Menuju Level US$3,95 /Mmbtu (Kamis, 27 Maret 2025)