Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Agam, pada 2023 tercatat Rp26,16 triliun . PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,52% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp23,92 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,37%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 527,45 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp47.410 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 251,5.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp7,38 triliun. Nominal ini tumbuh 3,1%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 4,31% menjadi Rp5,15 triliun, sektor industri pengolahan tumbuh 6,6% menjadi Rp2,68 triliun.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah transportasi dan pergudangan dengan PDRB Rp1,75 triliun.
Distribusi PDRB di Kabupaten Agam pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Agam ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 29,11%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor industri pengolahan, sektor informasi dan komunikasi, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.