Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Gorontalo, pada 2023 mencapai Rp10,54 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,52% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp9756,64 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 0,02%.
(Baca: Sektor Utama Penggerak Perekonomian di Kabupaten Karawang pada 2023)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 203,21 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp51.300 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 222.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp1,89 jutajuta. Nominal ini tumbuh 10,43%.
Di urutan kedua adalah sektor konstruksi tumbuh 5,79% menjadi Rp1,4 jutajuta, PDRB sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang kali ini diurutan ketiga tumbuh 3,6% menjadi Rp1,04 jutajuta.
(Baca: Bulan Desember, Inflasi Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga di Jakarta Sebesar 0,13%)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah jasa keuangan dan asuransi dengan PDRB Rp957,01 ribujuta. Sektor ini tercatat pertumbuhan negatif -8,11% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp1,02 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kota Gorontalo pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Gorontalo ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi mencapai 16,68%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor konstruksi, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.