Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Trenggalek, pada 2023 tercatat Rp22,74 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,92% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp20,88 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 2,17%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 755,35 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp30.680 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 394.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp5,91 triliun. PDRB ini tumbuh 2,72%.
Selanjutnya di posisi kedua adalah sektor industri pengolahan tumbuh 6,93% menjadi Rp4,21 triliun, kemudian PDRB sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang kali ini diurutan ketiga tumbuh 5,73% menjadi Rp3,67 triliun.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah pertambangan dan penggalian dengan PDRB Rp1,32 triliun.
Distribusi PDRB di Kabupaten Trenggalek pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Trenggalek ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 21,51%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor informasi dan komunikasi, dan sektor konstruksi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Real Estate,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.