Data yang diolah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan, terdapat sejumlah provinsi yang dikalkulasikan mengalami gerakan tanah tinggi longsor per Maret 2024.
Paling besar adalah Papua Pegunungan dengan persentase 76,62% mengalami longsoran.
Kedua, Papua, dengan persentase 47,07%. Ketiga, Jawa Barat dengan persentase 44,25%.
Kementerian PUPR mengatakan, prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah tinggi longsoran disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari ESDM.
"Oleh karenanya dibutuhkan informasi tersebut untuk mengantisipasi kondisi terburuk terhadap infrastruktur PUPR," tulis Kementerian PUPR dalam lamannya yang dikutip Rabu (27/3/2024).
Di samping itu, PUPR juga menyebut sebanyak 4.152 infrastruktur berpotensi terdampak gerakan longsor. Infrastruktur itu di antaranya bendungan konstruksi, rusun, jalan nasional, jalan tol, embung, rumah khusus, prasarana umum, dan lainnya.
PUPR pun memetakan sedikitnya ada 84 kejadian bencana per Februari 2024. Dari jumlah tersebut, bencana tanah longsor sudah terjadi 5 kali hingga bulan lalu.
(Baca juga: Ada 39 Bencana di Indonesia Awal Maret 2024, Mayoritas Banjir)