Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Bengkulu pada tahun 2024 sebesar 13.76%. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 6.46% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan jumlah penduduk 394.192 jiwa, jumlah penduduk miskin di Kota Bengkulu mencapai 52.960 jiwa.
Dibandingkan kabupaten lain di Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu berada di urutan tengah dalam hal persentase kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi di Kota Bengkulu menunjukkan perkembangan yang menarik dalam upaya menekan angka kemiskinan.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Garut | 2024)
Data historis kemiskinan menunjukkan fluktuasi selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan terendah tercatat pada tahun 2005 sebesar 8.65%, sementara tertinggi terjadi pada tahun 2011 mencapai 22.23%. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2005 dengan -14.44% dan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2008 sebesar 97.39%. Peringkat Kota Bengkulu secara nasional terus bergeser, dengan peringkat terakhir berada di urutan ke-130.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki persentase penduduk miskin 17.10%, Kabupaten Bengkulu Utara 10.96%, Kabupaten Kaur 17.12%, Kabupaten Kepahiang 12.90%, Kabupaten Mukomuko 10.76%, dan Kabupaten Rejang Lebong 14.65%.
Kabupaten Bengkulu Selatan
Dengan persentase kemiskinan 17.10%, kabupaten ini menduduki peringkat ke-75 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 31.800 jiwa dari total penduduk 176.459 jiwa. Garis kemiskinan berada di angka Rp492.627,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp45.37 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan angka positif, namun persentase kemiskinan masih menjadi perhatian utama. Penurunan angka kemiskinan sebesar 2.34% memberikan harapan akan perbaikan ekonomi yang berkelanjutan.
Kabupaten Bengkulu Utara
Kabupaten ini mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 10.96% dan menduduki peringkat ke-203 secara nasional. Jumlah penduduk miskin sebanyak 34.520 jiwa dari total penduduk 307.507 jiwa. Garis kemiskinan berada pada angka Rp484.432,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat Rp41.21 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk menunjukkan angka positif sebesar 1.87%, namun penurunan angka kemiskinan sebesar 2.92% patut diapresiasi.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kab. Manggarai Barat | 2024)
Kabupaten Kaur
Persentase kemiskinan di Kabupaten Kaur mencapai 17.12%, menempatkannya pada peringkat ke-73 secara nasional. Dari total penduduk 135.182 jiwa, sebanyak 21.750 jiwa berada dalam kategori miskin. Garis kemiskinan tercatat sebesar Rp432.939,00 per kapita per bulan. Sementara itu, pendapatan per kapita mencapai Rp37.41 juta per tahun. Penurunan angka kemiskinan sebesar 3.98% menunjukkan adanya upaya yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Kepahiang
Dengan persentase kemiskinan 12.90%, Kabupaten Kepahiang menduduki peringkat ke-146 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 18.730 jiwa dari total penduduk 155.520 jiwa. Garis kemiskinan berada pada angka Rp488.445,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp40.07 juta per tahun. Penurunan angka kemiskinan sebesar 8.64% merupakan pencapaian yang signifikan dan menunjukkan adanya perbaikan ekonomi yang cukup baik.
Kabupaten Mukomuko
Kabupaten Mukomuko memiliki persentase kemiskinan sebesar 10.76% dan menduduki peringkat ke-212 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 20.880 jiwa dari total penduduk 203.525 jiwa. Garis kemiskinan berada pada angka Rp566.069,00 per kapita per bulan, yang merupakan salah satu yang tertinggi di antara kabupaten tetangga. Pendapatan per kapita mencapai Rp37.51 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk sebesar 2.6% diiringi dengan stabilitas angka kemiskinan menunjukkan perkembangan yang menjanjikan.
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rejang Lebong mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 14.65%, menempatkannya pada peringkat ke-104 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 41.160 jiwa dari total penduduk 287.248 jiwa. Garis kemiskinan berada di angka Rp595.125,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat sebesar Rp45.23 juta per tahun. Kabupaten ini menunjukkan stabilitas dengan penurunan tipis pada angka kemiskinan sebesar 0.95%, menandakan upaya yang berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.