Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Sabtu (4/1/2025) pukul 16.55 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 86 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai None meter di atas puncak atau None meter di atas permukaan laut.
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 137 detik.
(Baca: Banjir Dominasi Bencana Alam di Indonesia Akhir Februari 2024)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 4 Januari 2025 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 46 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 50-168 detik.
Kemudian, 10 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 33-63 detik serta 2 kali harmonik dengan amplitudo 6-8 milimeter dan lama gempa 104-260 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 86 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi dengan 55 kali letusan.
(Baca: Ada Ratusan Bencana Alam sampai Awal April 2024, Banjir Terbanyak)