Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melaporkan terjadi penurunan aksi dan pelaku tindak pidana terorisme di Indonesia selama 2021-2023.
Melansir dari laman resmi Polri, terdapat 6 kejadian teror pada 2021 dengan 370 orang yang diduga menjadi pelaku terorisme.
Kemudian pada 2022, jumlah aksi teror di Tanah Air turun menjadi satu kasus. Begitupun dengan angka tersangka terorisme yang menyusut menjadi 248 orang.
Sementara hingga Oktober 2023, Polri mencatat belum ada aksi teror. Adapun sepanjang tahun ini terdapat 104 orang tersangka terorisme yang telah dibekuk Densus 88.
"Kita berharap, tahun ini kita bisa menjaga agar negara kita bebas dari peristiwa teror," Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar dalam keterangannya, Kamis (02/11/2023).
Penangkapan Teroris Sepanjang 2023
Pada sisi lain, Densus 88 juga telah menangkap 59 orang terduga teroris sepanjang Oktober 2023. Penangkapan itu dilakukan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Sumatra Barat, Jawa Barat, Sumatra Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat.
Aswin menjelaskan, para tersangka tersebut berasal dari kelompok teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
“Mereka merupakan jaringan struktural dari Jamaah Islamiyah, yang sampai saat ini belum dilakukan penegakan hukum. Ini mengingatkan lagi kepada kita bahwa jaringan struktural dari Jamaah Islamiyah masih ada dan terus eksis,” kata Aswin.
Ia juga menuturkan, para tersangka ini aktif dalam menyebarkan propaganda terorisme dan materi radikal, baik di media sosial maupun kegiatan langsungnya.
(Baca juga: Indonesia Masuk 3 Besar Negara Paling Terdampak Terorisme di Asia Pasifik 2023)