Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Rabu (25/12/2024) pukul 15.01 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 35 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai None meter di atas puncak (None meter di atas permukaan laut).
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 114 detik.
(Baca: Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, Berikut Jumlah Penduduk Cianjur 2024)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 25 Desember 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 55 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-22 milimeter dan lama gempa 60-157 detik.
Kemudian, 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 7-8 mm dan lama gempa 59-72 detik serta 14 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 37-73 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 6.085 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.507 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 2.184 kali.
(Baca: Meski Kemarau, Banyak Bencana Banjir Awal Juli 2024)