Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Sorong Selatan Naik 7,93% dalam 5 Tahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 20/08/2024 10:22 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Sorong Selatan Provinsi Papua Barat Daya (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya sebesar 28,34% pada 2023.

Angka tersebut turun 12,53% dari tahun sebelumnya sebesar 40,87%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 7,93%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Sorong Selatan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Sorong Selatan yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 28,34% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 5 kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Barat Daya, PoU di Kabupaten Sorong Selatan ada di urutan ke-3. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Sorong (17,21%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Tambrauw (34,92%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Papua Barat Daya pada 2023.

  1. Kota Sorong: 17,21%
  2. Kabupaten Maybrat: 18,13%
  3. Kabupaten Sorong Selatan: 28,34%
  4. Kabupaten Sorong: 29,71%
  5. Kabupaten Raja Ampat: 33,62%
  6. Kabupaten Tambrauw: 34,92%

(Baca: Pembangunan IKN Sedot Anggaran Rp11 Triliun sampai Juli 2024)

Data Stories Terkini

Data Populer

Lihat Semua