Harga Makanan, Minuman dan Tembakau di Kota Semarang Bulan Agustus Naik 1,99%
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Harga-harga komponen penyumbang inflasi minuman yang tidak beralkohol di Kota Semarang pada Agustus mencapai 1,99%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 0,83%. Di antara sembilan kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang -0,66% inflasi daerah.
(Baca: Inflasi Rekreasi, Olahraga dan Budaya di Kota Palangkaraya Bulan Agustus 0,38%)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) makanan, minuman dan tembakau di Kota Semarang berada di level 109,04 pada Agustus 2024, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 106,91.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, inflasi makanan, minuman dan tembakau telah turun 8,94% (year on year/yoy). Sementara jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, harga-harga komponen penyumbang inflasi di Kota Semarang telah mengalami pertumbuhan 2,76% (year to date/ytd).
Hasil survei BPS, data per Agustus 2024, 11 kelompok inflasi ini berada di urutan sembilan di bandingkan sub kelompok lainnya.
(Baca: Pengeluaran Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya di Kota Pematang Siantar Bulan Agustus Naik 2,59%)
Berikut ini inflasi subkelompok makanan, minuman dan tembakau yang di ukur BPS per Agustus di Kota Semarang :
- Kelompok makanan, minuman dan tembakau -0,66%
- Kelompok rokok dan tembakau 0,05%
- Kelompok minuman yang tidak beralkohol 1,99%
- Kelompok makanan -1,02%
Dibandingkan dengan 126 kabupaten/kota lain, inflasi makanan, minuman dan tembakau tertinggi terjadi di Kabupaten Ketapang turun 0,08% dengan IHK sebesar 111.46 dan terendah terjadi di Kabupaten Merauke sebesar 2,63% dengan IHK sebesar 102.99. Sementara untuk Kota Semarang ini menempati urutan 28.
Perkembangan inflasi umum nasional pada Juni 2024 mencapai 0,12% secara bulanan dan -23,07% secara tahunan. Meski tercatat lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulanan sebelumnya, tingkat inflasi bulanan ini tidak setinggi periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 3,28%.
Data Terkait
Data Stories Terkini
