370 Hotspot Terdeteksi di Indonesia Dalam 24 Jam Terakhir (Senin, 18 November 2024)

1
Irfan Fadhlurrahman 18/11/2024 11:23 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 370 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini berkurang 81 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Senin (18/11/2024) pukul 11.23 WIB. Dari 370 titik panas terdeteksi, 3 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 345 titik skala sedang, dan 22 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: BPBD: Kerugian Bencana Banjir di Sumatera Barat Capai Rp108,38 Miliar)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Nusa Tenggara Timur sebanyak 76 titik. Sulawesi Tengah menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 52 titik. Kalimantan Timur berada di posisi ketiga sebanyak 36 titik panas.

Sebanyak 30 titik panas terdeteksi di Kalimantan Selatan, Maluku Utara menyusul dengan 25 titik panas, serta Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara masing-masing memiliki 23 dan 22 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Banjir dan Gempa, Risiko Bencana di Kawasan Inti IKN)

Data Populer

Lihat Semua