Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Malaka Naik 1,34% dalam 5 Tahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 02/10/2024 10:27 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur sebesar 15,13% pada 2023.

Angka tersebut turun 1,36% dari tahun sebelumnya sebesar 16,49%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 1,34%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Malaka lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Malaka yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 15,13% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 21 kabupaten/kota lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur, PoU di Kabupaten Malaka ada di urutan ke-12. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Sumba Barat Daya (7,99%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kota Kupang (23,07%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 2023.

  1. Kabupaten Sumba Barat Daya: 7,99%
  2. Kabupaten Sumba Timur: 9,87%
  3. Kabupaten Manggarai Barat: 10,39%
  4. Kabupaten Sabu Raijua: 10,63%
  5. Kabupaten Ngada: 10,93%
  6. Kabupaten Sumba Tengah: 11,55%
  7. Kabupaten Manggarai Timur: 12,9%
  8. Kabupaten Ende: 13,1%
  9. Kabupaten Manggarai: 13,62%
  10. Kabupaten Nagekeo: 13,85%

(Baca: Jumlah Penduduk Bekerja di Kabupaten Tanggamus 338,98 Ribu dan Angka Pengangguran 3,35%)

Data Populer

Lihat Semua