Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Jumat Pagi, Tingkat Aktivitas di Level Waspada
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Jumat (30/5/2025) pukul 09.20 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 12 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 2.023 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 58,4 milimeter dan durasi 39 detik.
(Baca: 10 Daerah dengan Kualitas Udara Paling Bersih di Indonesia, Kendari Posisi Nomor 1 Pagi Ini)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 30 Mei 2025 pukul 00.00-23.59 WITA menunjukkan terjadi 92 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 17,5-40 milimeter dan lama gempa 41-84 detik.
Kemudian, 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 1,2-1,6 mm dan lama gempa 61-63 detik serta 212 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,5-16,1 milimeter dan lama gempa 20-50 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 4.026 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (1.736 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 68 kali.
(Baca: Kualitas Udara Jawa Tengah Pagi Hari (28/5) Terburuk di Indonesia)