Terdapat 404,5 ribu personel militer aktif di Indonesia pada 2023-2024, menurut data yang dikoleksi oleh The International Institute for Strategic Studies (IISS).
Dalam laporannya, The Military Balance 2024, IISS mengelompokkan lagi berdasarkan matra atau kelompoknya. Terbanyak berasal dari TNI Angkatan Darat (AD) dengan jumlah 300,4 ribu prajurit.
Selanjutnya, TNI Angkatan Laut (AL) sebanyak 74 ribu orang. Lalu ada TNI Angkatan Udara (AU) sebanyak 30,1 ribu orang.
Di luar itu, IISS juga menghitung ada pasukan polisi militer dan paramiliter, yang bisa dihitung sebagai unsur pembantu tentara, sebanyak 290,2 ribu orang.
IISS menjelaskan, tentara Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. IISS bahkan menyinggung soal peran mereka yang kontrapemberontakan, kontraterorisme yang menyisir daerah-daerah tertentu, utamanya di Papua Barat dan Sulawesi Tengah.
"TNI, yang dikerahkan secara operasional untuk tugas kontra-pemberontakan di Papua Barat dan dalam peran kontraterorisme di Sulawesi Tengah, tetap menjadi layanan yang dominan, dengan kapasitas operasional layanan gabungan yang terbatas," tulis IISS dikutip pada Kamis (20/3/2025).
IISS membocorkan adanya rencana modernisasi baru yang sedang disusun, kemungkinan akan berlangsung selama 25 tahun. Rencana pengembangan ini melibatkan ruang angkasa, udara, dan maritim, serta perlindungan jalur laut.
"Pemerintah memiliki kepentingan yang luas, termasuk ISR, pesawat tempur multi-peran, kapal selam, dan rudal balistik serta sistem pertahanan udara," tulis IISS.
Indonesia juga disebut tidak memiliki aliansi pertahanan formal, tetapi memiliki sejumlah perjanjian kerja sama pertahanan dengan mitra regional dan ekstra-regional. IISS menyebut Indonesia pernah menjadi tuan rumah latihan militer multilateral dan sering berpartisipasi dalam pemeliharaan perdamaian PBB.
(Baca juga: Personel Militer Aktif Indonesia Terbanyak ke-7 di Asia pada 2024)