Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Selasa (26/11/2024) pukul 05.41 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 39 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai None meter di atas puncak atau None meter di atas permukaan laut.
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 110 detik.
(Baca: Meski Kemarau, Banyak Bencana Banjir Awal Juli 2024)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 26 November 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 104 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 55-150 detik.
Kemudian, 2 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-5 mm dan lama gempa 55-69 detik serta 19 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 30-72 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.433 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.211 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1.868 kali.
(Baca: BPBD: Kerugian Bencana Banjir di Sumatera Barat Capai Rp108,38 Miliar)