Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Sabtu (25/1/2025) pukul 17.53 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 111 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai None meter di atas puncak atau None meter di atas permukaan laut.
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 milimeter dan durasi 80 detik.
(Baca: 10 Daerah dengan Kualitas Udara Paling Bersih di Indonesia, Kabupaten Lamongan Posisi Nomor 1 Pagi Ini)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 25 Januari 2025 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 55 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-23 milimeter dan lama gempa 60-177 detik.
Kemudian, 3 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-11 mm dan lama gempa 74-90 detik serta 13 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-8 milimeter dan lama gempa 43-98 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 728 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi dengan 354 kali letusan.
(Baca: Kualitas Udara Sumatera Barat Pagi Hari (22/1) Terburuk di Indonesia)