Jumlah penduduk miskin di Gorontalo pada Juni 2024, berkurang 5.720 jiwa menjadi 177,99 ribu jiwa dibandingkan dengan Maret 2023. Sementara jika dibandingkan dengan September 2022, Jumlah penduduk miskin juga tercatat turun dari sebelumnya yang mencapai 187,35 ribu jiwa.
Turunnya jumlah penduduk miskin di provinsi ini, turut memberikan dampak terhadap pengurangan persentase penduduk miskin .
(Baca: 9,56% Penduduk di Kabupaten Kutai Barat Masuk Kategori Miskin)
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis persentase penduduk miskin di Gorontalo mencapai 14,57 persen pada 2024. Angka ini berkurang 0,58 persen dibandingkan Maret 2023 yang tercatat 15,15 persen. Sementara, jika dibandingkan dengan September 2022, angkanya turun 0,94 persen.
Berdasarkan wilayah, jumlah penduduk miskin berkurang 177,99 ribu jiwa pada Maret 2024 dibanding Maret 2023 dan lebih rendah dibanding September 2022. Adapun Jumlah penduduk miskin di perkotaan bertambah 1.340 menjadi 25.460 jiwa per Maret 2024. Sedangkan untuk jumlah penduduk miskin di perdesaan tercatat 152,53 ribu jiwa.
Kondisi kemiskinan di Gorontalo ini diperhitungkan berdasarkan garis kemiskinan makanan dan non-makanan yang tercatat sebesar Rp.411,91 ribu per kapita/bulan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), garis kemiskinan terbaru ini dengan rincian, Rp.339,8 ribu per kapita/bulan untuk kebutuhan makanan dan Rp.102,39 ribu per kapita/bulan untuk kebutuhan non-makanan.
(Baca: Persentase Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan untuk Makanan di Perdesaan Tertinggi Ada di Papua dengan 64,58%)
Garis kemiskinan untuk daerah perdesaan sebesar Rp.439,01 ribu per kapita/bulan. Dengan rincian Rp.348,72 ribu per kapita/bulan untuk makanan dan Rp.117,45 ribu per kapita/bulan untuk non-makanan. Sementara, garis kemiskinan di daerah perkotaan Rp.444,8 ribu per kapita/bulan, dengan rincian, sebesar Rp.327,35 ribu per kapita/bulan untuk makanan dan Rp.117,45 ribu per kapita/bulan untuk non-makanan.