Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono tengah disorot publik lantaran dinilai bergaya hidup mewah dan punya kekayaan mencurigakan.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), pada akhir 2021 Andhi Pramono memiliki total kekayaan Rp13,7 miliar.
Hartanya juga meningkat pesat dalam beberapa tahun belakangan. Secara kumulatif, sejak akhir 2018 sampai akhir 2021 kekayaannya sudah bertambah sekitar Rp6,3 miliar atau naik 86%.
(Baca: Kekayaan Kepala Bea Cukai Makassar Naik Rp6 M dalam Tiga Tahun)
Harta Andhi Pramono itu jauh lebih banyak dibanding jajaran atasannya di Pulau Sulawesi.
Bea Cukai Makassar yang dipimpin Andhi Pramono merupakan unit yang berada di bawah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Sulawesi Bagian Selatan.
Menurut data LHKPN, Kepala Kantor Wilayah DJBC Sulawesi Bagian Selatan, yakni Nugroho Wahyu Widodo, hanya memiliki kekayaan Rp1,2 miliar pada 2021. Selama periode 2018-2021 hartanya hanya bertambah Rp79,6 juta atau naik 6%.
Kemudian Erwin Situmorang, Kepala Kantor Wilayah DJBC Sulawesi Bagian Utara, memiliki kekayaan Rp2,9 miliar. Sepanjang 2018-2021 hartanya bertambah Rp734,2 juta atau naik 33%.
Adapun Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menduga Andhi Pramono terlibat pencucian uang. Orang ini juga sudah menjadi "incaran" PPATK sejak awal 2022.
"Sudah kami kirimkan hasil analisisnya (kekayaan Andhi Pramono) ke KPK sejak awal tahun lalu, jauh sebelum mencuat saat ini. Kami belum mendapatkan informasi tindak lanjutnya," ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana kepada Katadata.co.id, Rabu (8/3/2023).
(Baca: 8 Profesi Paling Rawan Terlibat Pencucian Uang di Indonesia)