Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Jumat (10/1/2025) pukul 09.53 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 73 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak (4.176 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 136 detik.
(Baca: Ada 1.300 Bencana Alam di RI sampai September 2024, Ini Rinciannya)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 10 Januari 2025 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 56 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 milimeter dan lama gempa 49-169 detik.
Kemudian, 1 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 66 detik serta 5 kali gempa hembusan dengan amplitudo 6-8 milimeter dan lama gempa 44-67 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 209 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi dengan 135 kali letusan.
(Baca: Ada Ratusan Bencana Alam sampai Awal April 2024, Banjir Terbanyak)