Kementerian Pertanian menghentikan sementara penerbitan rekomendasi impor daging domba dewasa atau mutton. Melansir Katadata, tujuan kebijakan itu untuk melindungi peternak di dalam negeri.
"Kebijakan ini diambil untuk melindungi peternak lokal dari persaingan harga yang tidak sehat akibat tingginya peredaran daging impor murah, khususnya dari Australia," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda dalam keterangan di Jakarta, Minggu (1/12/2024).
Agung menjelaskan, langkah tersebut telah disampaikan dalam pertemuan Kementan bersama para importir. Kebijakan itu sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk menjaga keberlanjutan usaha peternakan rakyat.
“Kami memastikan harga daging impor tidak menekan peternak lokal,” ujarnya.
Jika menghentikan sementara keran impor, bagaimana kekuatan produksi daging domba di Indonesia?
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), bobot produksi daging domba di Indonesia mencapai 52,99 ribu ton pada 2023. Volume tersebut naik 1,6% dari 2022 yang sebesar 52,16 ribu ton.
Berdasarkan daerah penghasilnya, terbesar berasal dari Jawa Barat dengan volkume 33,49 ribu ton pada tahun lalu. Angkanya naik dari 2021 yang sebesar 31,86 ribu ton dan 2022 yang sebesar 33,22 ribu ton.
Volume tersebut pun berjarak jauh dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.
Tercatat, Jawa Timur yang menempati posisi kedua, mampu menghasilkan 6,61 ribu ton pada 2023. Ketiga, Jawa Tengah, sebesar 6,37 ribu ton.
Keempat dan kelima ada DI Yogyakarta dan Banten dengan masing-masing volume 2,34 ribu dan 2,14 ribu ton.
Selanjutnya ada Sumatera Utara, Aceh, Lampung, Jambi, dan Sumatera Selatan dalam daftar 10 besar. Berikut rinciannya:
- Jawa Barat: 33.494,5 ton
- Jawa Timur: 6.619,8 ton
- Jawa Tengah: 6.375 ton
- DI Yogyakarta: 2.345,6 ton
- Banten: 2.140 ton
- Sumatera Utara: 757,3 ton
- Aceh: 572,7 ton
- Lampung: 151,6 ton
- Jambi: 121,9 ton
- Sumatera Selatan: 91,8 ton.
(Baca juga: Produksi Daging Ternak Indonesia 2023 dari Sapi hingga Kuda)