Berdasarkan hasil survei Komite Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) bersama lembaga riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI), mayoritas atau 63,5% responden menyatakan ingin memilih calon presiden (capres) yang memiliki kebijakan untuk mengurangi konsumsi rokok.
Rinciannya, 50,5% responden menjawab ingin memilih dan 13% responden menjawab sangat ingin memilih.
"Ini bisa menjadi kesempatan bagi para calon presiden sebetulnya untuk mengangkat lebih banyak isu tentang pengurangan konsumsi rokok ini dalam debat-debat publik mereka," ujar Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Hendriyani dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/8/2023).
Adapun 11,9% responden yang menyatakan tidak ingin memilih presiden yang mempunyai kebijakan untuk mengurangi rokok.
Persentase tersebut terdiri dari 10,4% responden yang tidak ingin memilih dan 1,5% responden yang menyatakan sangat tidak ingin memilih.
Sementara, 24,6% responden lainnya menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Survei ini melibatkan 800 responden dari berbagai wilayah di Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas. Sampel dipilih menggunakan teknik multistage random sampling.
Data dikoleksi pada periode 2-10 Mei 2023 menggunakan metode wawancara secara langsung (face to face), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekira 3,5% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca juga: Mayoritas Negara Mengalami Penurunan Jumlah Perokok dalam Sedekade ke Depan, Kecuali Indonesia)