Menurut World Instant Noodles Association, Indonesia adalah negara konsumen mi instan terbesar kedua di dunia. Pada 2021 Indonesia menghabiskan 13,27 miliar bungkus mi instan.
Nilai penjualan mi instan di Indonesia juga tercatat terus meningkat dalam lima tahun terakhir.
Menurut data Euromonitor, pada 2017 nilai penjualannya masih US$2,63 miliar. Kemudian naik menjadi US$2,7 miliar pada 2018, US$2,73 miliar pada 2019, dan US$2,92 miliar pada 2020.
Sampai 2021 nilainya sudah naik lagi menjadi US$3,03 miliar, meningkat 15% jika dibandingkan dengan nilai penjualan tahun 2017.
Adapun di kuartal pertama tahun 2022 industri mi instan sempat dikejutkan dengan kenaikan harga gandum. Kenaikan harga terjadi karena konflik militer antara dua eksportir gandum besar dunia, yakni Rusia dan Ukraina.
Presiden Jokowi juga baru-baru ini memperingatkan lagi bahwa harga mi berpotensi naik.
"Kita impor gandum gede banget, ini hati-hati yang suka akan roti, makan mi. Bisa harganya naik," kata Jokowi dalam keterangan persnya, Kamis (7/7/2022).
(Baca: 10 Negara Paling Gemar Makan Mi Instan, Indonesia Urutan Berapa?)